PATROLI-NEWS.
TRENGGAKEK.Ada-ada saja kelakuan jaswadi warga Desa sidowayah,RT. 05, RW. 03, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang Jawa Tengah
mengaku-ngaku jadi tangan kanan seorang Jenderal yang berdinas di Mabes Polri.
Orang tersebut memperdaya warga Trenggalek hingga miliaran rupiah peristiwa itu terjadi pada mei, 2023.
ketika Sayudi warga Sidoarjo memberitahukan bahwa dia mempunyai teman di Jakarta namanya jaswadi yang bisa memasukkan SEBA POLRI, dengan membayar uang Rp.800.000,00 dengan ketentuan membayar uang muka Rp.500.000,00 juta . Sisanya dibayar ketika sudah diterima' ujar "Sayudi " dengan meyakinkan.
Tipu daya Sayudi dan jaswadi untuk memperdaya korbannya kalau tidak masuk berdalih uang kembali tidak dipotong sepeserpun.
Dengan meyakinkan dekat jendral memperdaya seorang warga trenggalek sebut saja "Adi '(nama samaran).Yang beralamat di Desa sukosari Trenggalek Jawa Timur bahkan Sayuti menjanjikan yang gugur dalam seleksi SEBA LOLRI bisa masuk pendidikan dengan program jendral tersebut.
Dengan percaya diri Adi (nama samaran ) mengajak teman-temannya yang anaknya gugur dalam seleksi SRBA POLRI mengikuti jejak program tersebut.
Ditunggu-tunggu bertahun-tahun setelah menyerahkan uang tidak ada kabar Sampai berita ini diturunkan .
Adi( nama samaran) mengalami kerugian hingga satu miliar lebih.
Sayudi ketika dikonfirmasi di kediaman Buduran Sidoarjo Jawa Timur mengakui perbuatannya "tetapi uangnya saya serahkan ke Pak jaswadi ujar Sayuti sambil buktikan transferan.
wartawan mencoba mengklarifikasi mendatangi kediaman jaswadi yang berada di Jalan Pulo Asem Utara 5V Nomor 21 kelurahan Jati Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur. Jaswadi mengakui kalau menerima uang tersebut dan uang tersebut diserahkan kepada beliau Jenderal yang ada di Mabes Polri. Ketika didesak Jenderal siapa tidak mau menjawab dan berkata uang akan dikembalikan minggu-minggu ini "ujar jaswadi.
Adi selaku korban hanya di janji-janjikan minggu ini minggu depan tidak ada kepastian .
Tidak ada etika baik dari Sayuti dan akan saya bawa masalah ini ke aparat penegak hukum sambung' Adi ( nama samaran )
dengan nada marah dan geram.
team